Pekerja Migran Perempuan Menjadi Sasaran Radikalisme Online, Pakar : Perlu Upaya Bersama Melakukan Pencegahan dan Deradikalisasi

TEROPONG BARAT

- Redaksi

Kamis, 18 April 2024 - 18:53 WIB

4094 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta — Dalam penayangan Film Dokumenter “Choice”, dikisahkan 2 pekerja migran atau TKW asal Indonesia yang mempunyai kisah menarik, satu bernama Listyowati terpengaruh radikalisme online sementara TKW bernama Masyitoh justru sukses jualan online sampai berkuliah di Singapore.

Media sosial menjadi pisau bermata dua, dapat menjadi anugerah dan musibah atau bencana.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pekerja migran perempuan relatif rentan menjadi kalangan sasaran radikalisme terorisme oleh kelompok radikal dengan berbagai motif termasuk memainkan emosi seperti janji pernikahan atau cinta semu.

Listyowati divonis bersalah dan dipenjara lebih dari dua tahun karena dianggap terlibat Jamaah Ansarut Daulah (JAD) yang terafiliasi ISIS karena terpengaruh media sosial.

Pengamat Terorisme dan Pendiri Yayasan Prasasti Perdamaian, Noor Huda Ismail mengatakan bahwa ada tren pergeseran dan fenomena dalam perekrutan untuk bergabung dalam kelompok teror, kalau dulu harus melalui kelompok tertentu atau offline. Kalau sekarang tidak perlu offline bisa melalui online.

Baca Juga :  Darurat! Nazaruddin mantan bendum Partai Demokrat disurati oleh Dokter Tunggul

Fenomena radikalisme online itu semakin marak dengan adanya media sosial. Hari ini semua orang mencari informasi tidak hanya offline juga online.

“Buruh migran misalnya jauh dari keluarga, kesepian dan banyak bermasalah tidak hanya sekedar mencari informasi melalui online, kalau informasinya salah alogaritma membawa mereka ke ranah-ranah informasi yang salah”. Pemutaran film dokumenter Pilihan hari ini dalam rangka untuk edukasi, pencegahan radikalisme dan deradikalisa” ujar Noor Huda Ismail di Stepi Coffee House, Panglima Polim, Jakarta Selatan, Kamis (18/4/2024).

Film ini dirancang secara khusus untuk pekerja migran atau diaspora sebelum berangkat sehingga mereka memahami cerdas bermedia sosial. Film dokumenter ini akan dipakai oleh BP2MI untuk mengajak para buruh migran cerdas bermedia sosial. Bahkan film ini sudah diputar di Singapura dan Hongkong.

Sementara itu, Pengamat Intelijen dan Direktur Eksekutif Intelliegence and National Security Studies (INSS), Dr. Stepi Anriani, S.IP. M.Si menyampaikan pandangan bahwa perempuan tidak serta merta menjadi pelaku tapi bisa juga korban baik sadar atau tidak, ada faktor emosional yg mengesampingkan “Rational Choice”.

Baca Juga :  Gibran bertemu Komunitas Ekraf Bekasi, ProGib Nusantara: Apresiasi Ekosistem berbasis pendekatan SDGs

Dr. Stepi menegaskan perlunya edukasi bagi perempuan pekerja migran, komitmen dan upaya pencegahan dari pemerintah serta kerja sama seluruh stakeholders untuk deradikalisasi dan membantu para eks-napiter agar bisa diterima masyarakat, diberikan kesempatan kedua untuk produktif dan melakukan hal-hal positif. Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian bahwa perlu upaya kolaborasi dari civil society, pengamat terorisme dan intelijen, akademisi, pers, pemuka agama, budayawan dan seluruh lapisan masyarakat.

Kita dapat melakukan kontra narasi radikal, memberikan narasi positif, program pencegahan radikalisme dan deradikalisasi. Kita berikan kesempatan kedua bagi mereka yang sudah terlanjur terlibat terorisme dan radikalisme agar bisa hidup kembali normal dan diterima di tengah masyarakat.

Berita Terkait

DPP BARA JP Dorong Jokowi Untuk Memimpin Salah Satu Parpol
Halal Bihalal PDBN 2024, Fathan Subchi Banjir Ucapan Selamat dari Berbagai Kalangan
Tentang Korupsi Dana Hibah BUMN oleh Pengurus PWI, Ini Kronologi Lengkapnya
KIP: Keterbukaan Informasi Publik dapat Mendukung Stabilitas Sektor Kamtibmas
PLN Mobile Proliga 2024 Siap Digelar, Kolaborasi Dukungan Untuk Pengembangan Voli di Tanah Air
Dua Pegawai Selundupkan Narkoba !!! Sekjen Granat Desak Menhub Cabut Izin Operasional Lion Air
Permasalahan Kepemilikan Rekening BCA Pribadi di Apartemen Puri Kemayoran
Momentum, Bulan Syawal 1445 Hijriah, Relawan Indonesia Bersatu, Meminta Umat Islam Maafkan Pendeta Gilbert Lumoindong

Berita Terkait

Senin, 22 April 2024 - 00:10 WIB

Ditpamobvit Polda Aceh Gelar Minggu Bersih di Pantai Lhoknga

Senin, 8 April 2024 - 00:55 WIB

Idul Fitri 1445 H, Aceh Besar Publis 75 Khatib Shalat Id

Minggu, 7 April 2024 - 15:30 WIB

Pangdam IM Menghadiri Acara Pelaksanaan Gerakan Tanam di Aceh Besar

Jumat, 29 Maret 2024 - 02:29 WIB

Jumat Akhir Maret, 96 Khatib se Aceh Besar

Kamis, 14 Maret 2024 - 19:34 WIB

Awal Ramadhan, inilah 70 Khatib Jumat se Aceh Besar

Kamis, 14 Maret 2024 - 15:49 WIB

Program Light Up The Dream PLN Nyalakan Sambung Baru Listrik 201 Keluarga Tidak Mampu di Aceh

Jumat, 8 Maret 2024 - 02:54 WIB

Khatib News Edisi: 10/2024 | Umat Islam Harus Dipimpin Imam yang Adil

Rabu, 21 Februari 2024 - 02:22 WIB

Dirsamapta Polda Aceh Sambut Kedatangan Danlanud SIM yang Baru

Berita Terbaru

Jauhar Madani, Ketua Garda Haris - Sani. (dok. Istimewa)

DAERAH

Ketua Gemasaba Jambi Nahkodai Gerakan Muda Haris-Sani

Kamis, 2 Mei 2024 - 21:19 WIB

JAKARTA

DPP BARA JP Dorong Jokowi Untuk Memimpin Salah Satu Parpol

Kamis, 2 Mei 2024 - 21:05 WIB